Korban, yang identitasnya belum diungkapkan secara resmi, dikabarkan meninggal dunia setelah beristirahat sejenak usai menyelesaikan tugas memadamkan kobaran api. Kasie Sektor Damkar Kemayoran, Aminuddin, menjelaskan bahwa korban sempat turun ke lobi kantor untuk beristirahat bersama tim lainnya. Namun, tiba-tiba korban mengalami tidak sadarkan diri.
"Kronologinya almarhum mempunyai tugas sebagai bintara 1 yang bertugas sebagai penyerang dan membantu proses pemadaman di TKP. Tugas beliau mobile menyisir apabila masih ada kemungkinan masih ada titik-titik api," ujar Aminuddin. Korban kemudian tidak sadarkan diri saat sedang beristirahat dan segera dilarikan ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) untuk mendapatkan pertolongan medis.
Informasi mengenai kebakaran tersebut pertama kali disampaikan oleh pengurus YLBHI, Muhamad Isnur. Isnur menjelaskan bahwa kebakaran terjadi pada Minggu, 7 April, sekitar pukul 22.00 WIB. "Belum diketahui penyebab pasti kebakaran. Menurut saksi mata, Wasiatun (Pemilik warung pecel lele di depan kantor LBH), ia mendengar 3 kali suara ledakan keras dan percikan api yang diduga berasal dari AC lantai 2 Gedung YLBHI," ucap Isnur dalam keterangannya.
Kematian petugas pemadam kebakaran ini menyisakan duka mendalam bagi keluarga dan rekan-rekannya serta menyoroti pentingnya keselamatan dalam menjalankan tugas kemanusiaan. Pihak berwenang diharapkan dapat melakukan penyelidikan mendalam untuk mengungkap penyebab pasti kebakaran tersebut dan mencegah terjadinya insiden serupa di masa depan.
